X milik Elon Musk akan bermitra dengan pembayaran Visa untuk X Money

Elon Musk’s X is set to partner with Visa for X Money payments

X milik Elon Musk (sebelumnya Twitter) semakin dekat untuk meluncurkan sistem pembayaran digital, yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2025. Platform ini akan bermitra dengan Visa untuk memungkinkan pengguna X melakukan transaksi digital langsung di dalam aplikasi. Inisiatif yang diberi nama X Money ini merupakan bagian dari visi Musk yang lebih luas untuk mengubah X menjadi “aplikasi segalanya” yang mengintegrasikan berbagai layanan di luar jejaring sosial.

Linda Yaccarino, CEO X, mengonfirmasi kemitraan dengan Visa, yang akan menyediakan infrastruktur pembayaran digital dalam platform tersebut. Meskipun ada spekulasi tentang penyertaan fitur cryptocurrency di X Money, baik Musk maupun Yaccarino belum secara resmi mengkonfirmasi hal ini. Namun, keterlibatan Visa dalam bidang mata uang kripto, serta sejarah Musk dengan aset digital, menunjukkan bahwa kemampuan pembayaran berbasis blockchain dapat menjadi bagian dari peluncuran di masa depan. Visa sebelumnya telah berkolaborasi dengan bursa kripto dan platform lain untuk menawarkan layanan seperti deposit waktu nyata, pembelian NFT, dan kartu debit yang didukung kripto.

Sebelum Musk mengakuisisi Twitter, platform tersebut mendukung donasi jaringan Bitcoin Lightning dan pembayaran blockchain Ethereum, fitur-fitur yang tetap ada di bawah kepemilikan Musk. Musk sendiri dikenal sebagai pendukung cryptocurrency, khususnya Dogecoin, yang sering ia promosikan. Selain itu, perusahaannya Tesla menyimpan Bitcoin di neracanya.

Jika X Money menggabungkan fungsionalitas aset digital yang lebih luas, hal ini dapat meningkatkan persaingan dengan platform lain seperti Telegram, yang sudah terintegrasi dengan The Open Network (TON) dan mendukung berbagai layanan kripto asli. Namun, masih belum jelas apakah Musk dan Yaccarino akan melakukan integrasi kripto untuk X Money atau mengambil jalur yang lebih tradisional untuk sistem pembayaran. Potensi untuk mengembangkan fungsi serupa dengan layanan kripto Telegram masih menjadi pertanyaan terbuka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *