Token Senilai $300 Juta Disalurkan ke Solana Minggu Lalu: Apa Pendorong Perubahan?

$300M in Tokens Bridged to Solana Last Week What’s Driving the Shift

Selama seminggu terakhir, terjadi lonjakan yang signifikan dalam pergerakan mata uang kripto, dengan lebih dari $300 juta token yang dijembatani ke blockchain Solana. Ini termasuk lebih dari $200 juta dalam aset berbasis Ethereum, serta token dari blockchain utama lainnya seperti BNB Chain. Bridging mengacu pada proses penguncian token pada blockchain asli dan pencetakan token yang setara di Solana, yang sering disebut sebagai token “wrapped”, seperti wETH (wrapped Ethereum) di Solana. Praktik ini memungkinkan interoperabilitas yang lebih besar antara blockchain yang berbeda, yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan aset dengan lancar di seluruh platform.

Peningkatan signifikan dalam aktivitas bridging dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor yang menjadikan Solana pilihan yang menarik bagi investor dan pengguna. Salah satu alasan utama lonjakan ini adalah peningkatan teknis terkini pada jaringan Solana. Kecepatan blockchain telah mengalami peningkatan, dengan pembaruan terkini yang meningkatkan batas blok dan mengurangi waktu blok menjadi hanya 120 milidetik. Peningkatan ini meningkatkan efisiensi dan skalabilitas blockchain, sehingga lebih menarik bagi pengguna yang mengutamakan kecepatan transaksi yang cepat.

Selain peningkatan kecepatannya, biaya transaksi Solana yang lebih rendah dibandingkan dengan Ethereum merupakan daya tarik utama lainnya bagi para investor. Biaya gas Ethereum, yang dapat menjadi sangat tinggi, terutama selama periode kemacetan, telah lama menjadi kendala bagi para pengguna. Sebaliknya, Solana menawarkan biaya transaksi yang jauh lebih rendah, menjadikannya platform yang menarik bagi para pengguna, terutama mereka yang berpartisipasi dalam aktivitas keuangan terdesentralisasi (DeFi) seperti staking dan yield farming.

Ekosistem DeFi Solana merupakan faktor lain yang mendorong masuknya token. Investor semakin tertarik dengan peluang staking dan yield farming yang tersedia di Solana, yang mana pengembaliannya bisa lebih menguntungkan dibandingkan dengan Ethereum. Imbalan staking Solana sekitar 7% APR, yang lebih tinggi dari Ethereum, sebagian karena tingkat inflasi Solana dan total pasokan token staking yang lebih rendah. Lebih jauh, meskipun mekanisme staking asli Solana kurang likuid dibandingkan Ethereum pasca-Shanghai, ketersediaan protokol staking likuid seperti Marinade Finance dan Jito Finance memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam staking sambil menjaga likuiditas melalui token seperti mSOL dan JitoSOL.

Secara keseluruhan, kombinasi kecepatan transaksi Solana yang lebih cepat, biaya yang lebih rendah, dan peluang DeFi yang semakin menarik menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengguna dan investor yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka atau memanfaatkan solusi staking yang lebih mudah diakses dan menguntungkan. Sementara Ethereum tetap menjadi platform dominan untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar, kinerja Solana dan ekosistem yang berkembang mendorong peningkatan jumlah token bridging, yang menandakan pergeseran menuju masa depan multi-rantai. Pergerakan ini merupakan strategi diversifikasi bagi investor dan pengakuan yang semakin besar atas kekuatan unik Solana di ruang blockchain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *