Telegram telah meluncurkan pembaruan besar pertamanya di tahun 2025, memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengubah hadiah reguler mereka menjadi token non-fungible (NFT) yang dapat dikoleksi. Langkah ini menandakan integrasi Telegram yang lebih mendalam dengan teknologi blockchain, menawarkan cara baru bagi pengguna untuk berinteraksi dengan hadiah yang dikirim melalui platform.
Kini, saat pengguna mengirim atau menerima hadiah di Telegram, mereka memiliki opsi untuk meningkatkan hadiah tersebut menjadi barang koleksi. Hadiah yang ditingkatkan ini, yang dapat berupa desain yang sudah dikenal seperti “Kue Buatan Sendiri” dan “Kelinci Jeli”, akan menampilkan kustomisasi unik, termasuk ciri-ciri sekunder seperti warna latar belakang, ikon, dan berbagai tingkat kelangkaan. Telegram telah meluncurkan lebih dari 1.400 variasi, dan berencana untuk terus memperluas koleksi ini dengan desain baru di masa mendatang.
Proses peningkatan hadiah menjadi barang koleksi melibatkan penggunaan Telegram Stars, yang merupakan barang virtual yang dapat diperoleh atau dibeli oleh pengguna Telegram. Bintang-bintang ini memiliki dua tujuan: memungkinkan pengguna untuk membeli barang dan layanan digital melalui bot dan aplikasi mini dalam ekosistem Telegram, dan juga menanggung biaya blockchain yang diperlukan untuk proses peningkatan.
Salah satu fitur menonjol dari koleksi ini adalah fungsinya: setelah hadiah ditingkatkan menjadi NFT, pengguna dapat mentransfer, memperdagangkan, atau bahkan melelangnya di pasar NFT pihak ketiga. Namun, Telegram belum menjelaskan pasar mana saja yang akan mendukung transaksi tersebut. Hal ini membuka kemungkinan baru bagi komunitas Telegram untuk berpartisipasi dalam pasar NFT yang lebih luas, menawarkan perpaduan unik antara interaksi media sosial dan aset digital berbasis blockchain.
Selain koleksi NFT, pembaruan Telegram terbaru mencakup beberapa peningkatan lainnya. Pengguna kini dapat menanggapi pesan layanan, seperti pemberitahuan saat seseorang mengirimkan hadiah, bergabung dengan grup, atau memulai obrolan video. Fitur baru lainnya adalah filter pencarian yang disempurnakan, yang memungkinkan pengguna mempersempit hasil pencarian berdasarkan jenis percakapan, seperti obrolan pribadi, obrolan grup, atau saluran.
Pembaruan ini menunjukkan ambisi Telegram untuk menciptakan platform yang lebih interaktif dan terintegrasi dengan blockchain, sejalan dengan tren ekonomi digital di mana media sosial dan NFT semakin saling terhubung. Langkah Telegram ke ranah NFT tidak sepenuhnya mengejutkan mengingat semakin populernya teknologi blockchain dan sejarah Telegram dalam merangkul tren baru. Apakah fitur koleksi baru ini akan menarik minat komunitas kripto yang lebih luas masih harus dilihat, tetapi ini tentu merupakan langkah inovatif dalam memperluas fungsionalitas Telegram.