Perkembangan Pi Network dari tahun ke tahun semakin menunjukkan kredibilitasnya. Pasalnya, sebagai bentuk dukungan dan pengakuan atas konsensus nilai Pi coin, masyarakat dunia mulai menggunakan Pi coin sebagai nilai tukar mata uang digital dalam setiap transaksi.
Salah satu Kafe dan Restoran di Pulau Madura sudah mulai menerapkan sistem peer to peer (P2P) dalam melayani pembelian makanan dan minuman serta makanan ringan lainnya. Yaitu Kafe dan Restoran Palapa Genna yang terletak di Jalan Raya Tentenan Barat, Desa Tentenan Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
Puluhan perintis asal Pamekasan menggelar kumpul-kumpul di rumah makan tersebut dengan melakukan pembayaran melalui koin Pi. Transaksi digital tersebut dilakukan karena pemilik Kafe dan Resto Palappa Genna’ juga merupakan perintis.
Pembayaran makanan yang disajikan menggunakan kode batang koin Pi pemilik dengan mengacu pada konsensus nilai global, yaitu $314.159 per 1 koin Pi atau 4,7 miliar jika dikonversi ke dalam rupiah.
Munhari, pemilik Palappa Gennak Cafe and Resto, dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada masyarakat Pi Network Pamekasan yang telah berkesempatan hadir di restorannya.
“Alhamdulillah bisa kumpul bareng para pelopor Pamekasan yang tergabung dalam showroom Pi global. Semoga bersama Pi kita bisa sukses bersama,” tutur pria yang berprofesi sebagai PNS ini.
“Makan sepuasnya, bayar pakai Pi,” kata Munhari seraya mengambil hidangan yang telah disediakan.
Dalam acara silaturahmi tersebut, juga ada edukasi yang disampaikan oleh pelopor senior Pamekasan Sajjad. Pria yang juga merupakan anggota Dewan Pendidikan kabupaten setempat tersebut meminta para pelopor untuk tetap bersemangat mengklik tanda petir yang merupakan tanda penambang koin Pi dengan jangka waktu 24 jam dan ia berpesan agar menjaga keamanan akun masing-masing.
Diketahui bahwa Pi Coin (PI) adalah koin kripto asli Pi Network, sebuah proyek blockchain yang bertujuan untuk membuat penambangan dapat diakses oleh setiap pengguna dengan perangkat seluler dan mendukung mata uang digital yang dapat digunakan dalam transaksi sehari-hari.
Seperti dilansir Techopedia.com, tim pengembangan Pi mempromosikan proyek tersebut sebagai alternatif penambangan Bitcoin, yang didominasi oleh penambangan besar dengan peralatan khusus dan berada di luar jangkauan kebanyakan individu dengan peralatan komputer standar.
Karena proyek ini awalnya diluncurkan pada tahun 2019 dan belum beroperasi penuh, ada banyak perdebatan tentang apakah Pi adalah mata uang kripto yang sah atau penipuan.
Nama Pi mengacu pada konstanta matematika π (pi), yang mewakili rasio keliling lingkaran dengan diameternya.
Sejak dimulainya beberapa hackathon di awal tahun 2023, para peserta telah mengembangkan aplikasi permainan, keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan metaverse untuk beroperasi pada ekosistem Pi.
Proyek ini mengklaim memiliki 55 juta pengguna aplikasi, yang disebutnya sebagai “Pelopor,” yang telah mampu menyelesaikan pemeriksaan Know Your Customer (KYC) dan bermigrasi dari testnet ke mainnet.