Changpeng Zhao, pendiri Binance, baru-baru ini memicu perdebatan tentang adopsi mata uang kripto di UEA setelah berbagi klaim bahwa negara tersebut memiliki $40 miliar dalam bentuk Bitcoin. Klaim tersebut dengan cepat menarik perhatian pengamat industri, termasuk pengacara kripto Irina Heaver , yang mempertanyakan keasliannya. Heaver menunjukkan bahwa artikel yang dibagikan Zhao tampaknya dibuat oleh AI, dan tidak memiliki bukti kuat untuk mendukung angka tersebut.
Sebagai tanggapan, Zhao mengakui adanya ketidakpastian seputar angka spesifik tersebut, dengan menyatakan bahwa angka tersebut sulit diverifikasi, dan menyatakan bahwa meskipun jumlahnya mungkin tampak tinggi, angka tersebut mungkin masuk akal mengingat keberadaan individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi di wilayah tersebut. Zhao juga mengomentari perkembangan pesat ekosistem kripto Dubai, dengan menyebutkan bagaimana kota tersebut, hanya dalam beberapa tahun, telah berubah dari hanya menampung segelintir bisnis kripto pada tahun 2021 menjadi rumah bagi ribuan perusahaan terkait blockchain.
Zhao merenungkan perannya sendiri dalam mempromosikan adopsi mata uang kripto di UEA, mengakui bahwa dia tidak menyadari seberapa besar kepemilikan Bitcoin atau seberapa besar pertumbuhan di wilayah tersebut dapat dikaitkan dengan usahanya sendiri.
Bursa tersebut telah menarik perhatian pada inisiatif Dubai untuk memposisikan dirinya sebagai pusat mata uang kripto terkemuka. Ini termasuk proyek-proyek seperti Pusat Kripto Dubai Multi Commodities Center (DMCC) , yang menyediakan kerangka regulasi yang telah menarik banyak perusahaan kripto internasional. Sementara nilai pasti dari kepemilikan Bitcoin UEA masih belum diverifikasi, diskusi tersebut menggarisbawahi pengaruh UEA yang semakin besar dalam ruang kripto global dan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perusahaan rintisan blockchain dan investasi aset digital.
Perdebatan ini menyoroti meningkatnya peran UEA dalam membentuk masa depan mata uang kripto, khususnya di Dubai , yang telah menjadi pusat bisnis blockchain dan aset digital. Meskipun rincian klaim Bitcoin masih belum pasti, narasi yang lebih luas tentang kemunculan UEA sebagai pusat mata uang kripto sudah jelas.