Pejabat dari Inggris telah mengonfirmasi bahwa pemerintah tengah mempersiapkan diri untuk memperkenalkan kerangka regulasi baru bagi industri mata uang kripto, termasuk regulasi untuk stablecoin, pada awal tahun 2025. Pengumuman ini menyusul penundaan proses tersebut akibat pemilihan umum baru-baru ini, yang menyebabkan Keir Starmer dari Partai Buruh terpilih menjadi Perdana Menteri.
Tulip Siddiq, sekretaris ekonomi Departemen Keuangan dan Menteri Kota Inggris, menjelaskan bahwa stablecoin tidak akan diatur berdasarkan Undang-Undang Layanan Pembayaran saat ini. Sebaliknya, stablecoin—mata uang digital yang dipatok dengan uang fiat—akan dimasukkan dalam kerangka regulasi baru yang diharapkan akan selesai pada tahun 2025.
Siddiq menekankan pentingnya mengonsolidasikan regulasi ke dalam satu fase, dengan menyatakan, “Melakukan semuanya dalam satu fase lebih mudah dan lebih masuk akal.” Pernyataan ini disampaikannya saat tampil di Tokenisation Summit yang diselenggarakan City & Financial Global di London pada tanggal 21 November 2023, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.
Penundaan dalam kemajuan regulasi kripto di Inggris berbeda dengan Uni Eropa, yang telah menerapkan regulasi Pasar Aset Kripto (MiCA) pada tahun 2023. Regulasi ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen dan stabilitas keuangan di seluruh UE. Negara-negara seperti Prancis, Swiss, dan Liechtenstein juga telah menetapkan regulasi khusus untuk mata uang kripto.
Pasar Kripto yang Berkembang di Inggris
Dorongan untuk regulasi di Inggris sangat penting mengingat pesatnya perluasan pasar mata uang kripto di negara tersebut. Berdasarkan perkiraan terkini, sekitar 2,5 juta orang dewasa di Inggris—sekitar 5% dari populasi—memiliki mata uang kripto. Selain itu, pasar telah tumbuh secara signifikan, dengan ukuran pasar sekitar $170 miliar dan volume perdagangan harian mencapai sekitar $8,5 miliar.
Industri kripto di Inggris juga telah melihat investasi modal ventura yang signifikan, dengan lebih dari $1,9 miliar pendanaan diarahkan ke perusahaan rintisan kripto dan blockchain pada tahun 2022.
Lebih jauh lagi, Inggris telah menjajaki potensi pengembangan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC), yang disebut sebagai Pound Digital. Inisiatif ini saat ini dalam tahap perancangan, dengan diskusi yang sedang berlangsung antara Bank of England dan industri yang lebih luas. Pengembangan CBDC akan semakin memperkuat posisi Inggris dalam ekonomi digital yang sedang berkembang.