Solana telah muncul sebagai blockchain dengan pertumbuhan tercepat bagi para pengembang kripto baru, menurut laporan terbaru oleh Electric Capital yang dirilis pada tanggal 12 Desember. Laporan tersebut menyoroti tingkat pertumbuhan Solana yang mengesankan, dengan partisipasi pengembang baru melonjak hingga 83% hanya dalam satu tahun, bahkan melampaui Ethereum dalam hal merekrut pengembang baru.
Pada tahun 2024, total 7.625 pengembang baru memilih Solana sebagai blockchain pertama mereka, melampaui Ethereum yang hanya memiliki 6.456 pengembang baru, dan blockchain lain dengan 3.383 pengembang. Tren ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap pengembangan blockchain, dengan basis pengembang Solana berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Selama beberapa tahun terakhir, Solana terus tumbuh, dan tahun ini tercatat bahwa, untuk pertama kalinya sejak 2016, Solana merekrut lebih banyak pengembang daripada Ethereum dalam satu tahun kalender.
Satu pengamatan utama adalah meningkatnya dominasi Solana di berbagai wilayah, khususnya di Asia. Di wilayah ini, Solana hampir melampaui Ethereum, mencapai lebih dari 20% adopsi pada tahun 2024. Ethereum masih mempertahankan posisi kuatnya sebagai blockchain terdepan dalam hal pengembang aktif bulanan, khususnya di Amerika dan Eropa, di mana ia menguasai lebih dari 25% adopsi. Meskipun Solana tumbuh, posisi mapan Ethereum sebagai ekosistem teratas di banyak negara terus bertahan kuat.
Solana juga memiliki peringkat tinggi di area lain, khususnya di bidang token non-fungible (NFT) dan bursa terdesentralisasi (DEX). Solana dikenal memiliki salah satu biaya terendah untuk transaksi NFT dan mencakup 64% transaksi pencetakan NFT. Dalam penggunaan bursa terdesentralisasi, Solana mendominasi dengan 81% transaksi dan memiliki jumlah dompet perdagangan unik tertinggi dibandingkan dengan ekosistem blockchain lainnya.
Pergeseran yang sangat menonjol terlihat di India, di mana Solana mengungguli Ethereum dan Base (BASE) dalam menarik pengembang baru. Pangsa pengembang baru India dalam ekosistem Solana melonjak hingga 17%, memposisikannya sebagai negara terdepan dalam pertumbuhan Solana. Hal ini menandai perkembangan yang signifikan bagi blockchain, karena menandakan pasar yang sedang berkembang di Asia. Sebaliknya, dominasi Ethereum tetap kuat di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, dan Kanada, di mana ia terus menjadi pilihan utama bagi para pengembang.
Secara keseluruhan, laporan tersebut menggarisbawahi pertumbuhan Solana yang pesat dan meningkatnya adopsi di kalangan pengembang secara global. Sementara Ethereum tetap dominan dalam hal pengembang aktif dan kehadiran pasar, kebangkitan Solana menandakan adanya pergeseran dalam lanskap blockchain, terutama karena ekosistem tersebut terus memperluas jangkauannya di wilayah-wilayah seperti India dan Asia.