Jito, proyek staking likuid terbesar di blockchain Solana, telah membuat langkah signifikan dalam industri keuangan terdesentralisasi (DeFi). Data terbaru menunjukkan bahwa Jito tidak hanya berkinerja baik dalam hal total nilai terkunci (TVL) tetapi juga melampaui platform blockchain utama seperti Ethereum, Solana, dan Uniswap dalam biaya yang dihasilkan tahun ini. Tonggak sejarah ini menyoroti dominasi Jito yang semakin meningkat di sektor staking dan penawaran uniknya dalam staking likuid dan restaking.
TVL dan Biaya Pemecah Rekor
Jito saat ini memegang total nilai terkunci (TVL) sebesar 14,6 juta SOL, yang setara dengan $2,7 miliar. Hal ini menjadikan Jito sebagai pemain DeFi terbesar ke-14 dan protokol staking likuid terbesar ketiga setelah Lido dan Binance Staked ETH.
Selain TVL-nya, perolehan biaya Jito juga mengesankan. Menurut TokenTerminal, Jito telah memperoleh $63 juta dalam bentuk biaya tahun ini, melampaui Ethereum sebesar $55,1 juta, Solana sebesar $51 juta, dan Uniswap sebesar $42,1 juta. Pencapaian biaya Jito menempatkannya di antara tiga proyek mata uang kripto teratas dalam hal biaya untuk tahun 2025, hanya di belakang Tether dan Tron, yang masing-masing memperoleh $137 juta dan $100 juta. Khususnya, perolehan biaya Jito telah melampaui Lido Finance, platform staking likuid terbesar, yang memperoleh $31 juta tahun ini.
Performa Jito telah menjadikannya pemain paling menguntungkan di bidang DeFi, menghasilkan $729 juta dalam biaya selama 12 bulan terakhir dan $559 juta dalam 180 hari terakhir. Setelah penurunan biaya harian menjadi $2,25 juta pada bulan Desember, Jito telah mengalami pemulihan yang kuat, dengan biaya yang melonjak kembali ke level yang lebih tinggi.
Solusi Staking dan Resttaking Cair Jito
Jito menawarkan dua solusi utama kepada pengguna: liquid staking dan restaking. Dalam model liquid staking, pengguna mentransfer token yang dipertaruhkan ke jaringan dan mengubahnya menjadi JitoSOL, token staking liquid (LST). Tidak seperti staking tradisional, di mana token yang dipertaruhkan dikunci dan tidak dapat diakses, model LST Jito memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan dan menggunakan token mereka dalam protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi), sehingga meningkatkan likuiditas dan fleksibilitas.
Hasil dari token Jito yang dipertaruhkan saat ini adalah 9,81%, yang lebih tinggi dari rata-rata hasil staking sebesar 7,4% yang ditawarkan oleh model staking asli Solana. Hasil yang lebih tinggi ini kemungkinan berkontribusi pada peningkatan adopsi Jito dan kenaikannya ke puncak pasar staking likuid.
Selain staking likuid, Jito juga menawarkan restaking melalui Vault Receipt Tokens (VRT). Restaking memungkinkan pemegang aset yang dipertaruhkan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan dari waktu ke waktu dengan menokenkan aset yang dipertaruhkan. Hingga saat ini, total nilai yang terkunci dalam token Jito yang dipertaruhkan kembali mencapai $42,6 juta. Restaking memberikan peluang hasil tambahan bagi investor, yang meningkatkan daya tarik Jito dalam ekosistem Solana.
Kinerja Token Jito dan Pengenceran Jaringan
Meskipun Jito sukses besar dalam staking likuid dan perolehan biaya, kinerja token JTO aslinya kurang menggembirakan. Sejak diluncurkan pada tahun 2023, nilai token tersebut telah mengalami penurunan yang signifikan. Pada tanggal 12 Januari, token JTO diperdagangkan pada harga $2,64, turun 40% dari harga tertingginya pada bulan Desember dan 50% dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar $5,3.
Penurunan nilai token ini dapat dikaitkan dengan pengenceran jaringan yang sedang berlangsung, karena Jito memiliki penerbitan token bulanan yang signifikan. Sebanyak 11,31 juta token JTO akan dirilis setiap bulan hingga Desember 2026, yang berkontribusi pada peningkatan bertahap dalam pasokan yang beredar. Saat ini, ada 281 juta token JTO yang beredar, yang sesuai dengan total batas pasokan proyek. Pelepasan token baru yang konstan memberikan tekanan ke bawah pada harga token, meskipun hal itu juga memungkinkan peningkatan partisipasi dalam jaringan.
Prospek Masa Depan
Meskipun harga tokennya mengalami tantangan, model staking dan restaking likuid Jito terus memposisikannya sebagai pemain utama di sektor DeFi. Biaya perolehan platform yang mengesankan, hasil staking yang tinggi, dan basis pengguna yang terus bertambah menunjukkan bahwa platform ini akan tetap menjadi kekuatan utama dalam ekosistem Solana. Selain itu, penawaran unik Jito dalam restaking dan tokenisasi aset yang dipertaruhkan kemungkinan akan menarik lebih banyak pengguna yang mencari cara untuk memaksimalkan keuntungan mereka.
Kemampuan Jito untuk menghasilkan lebih banyak biaya daripada Ethereum, Solana, dan Uniswap menyoroti meningkatnya permintaan untuk layanan staking dan nilai produk DeFi yang inovatif. Jika dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam staking likuid sambil mengatasi tantangan yang terkait dengan kinerja harga tokennya, Jito berpotensi untuk terus memperluas pengaruhnya di bidang keuangan terdesentralisasi.
Kesimpulannya, meskipun token asli Jito menghadapi tantangan harga jangka pendek, kinerja keseluruhannya dalam staking likuid, perolehan biaya, dan inovasi dalam sektor DeFi sungguh mengesankan. Seiring terus berkembangnya platform, platform ini kemungkinan akan tetap menjadi salah satu proyek teratas yang patut diperhatikan dalam beberapa tahun mendatang.