Heco Chain secara resmi mengumumkan penghentiannya, mendorong pengguna untuk mengonversi dan menebus aset mereka.

Heco Chain, blockchain terdesentralisasi yang dikembangkan oleh Huobi Exchange, telah resmi mengumumkan penghentiannya, dan menghimbau para pengguna untuk mengonversi dan menebus aset mereka sebelum batas waktu 10 Januari 2025. Keputusan ini menandai berakhirnya operasi Heco dan penghapusan token HRC20 miliknya, termasuk aset-aset populer seperti HRC20ETH, HRC20USDC, dan HRC20SHIB.

Tinjauan Umum tentang Pensiunnya Heco Chain

HecoScan dashboard announcing HECO Network’s retirement, showcasing key metrics like HT price, active validators, and transaction trends

Latar Belakang :
Heco Chain diluncurkan sebagai alternatif Ethereum yang hemat biaya dan mudah digunakan, menarik berbagai proyek keuangan terdesentralisasi (DeFi) seperti LendHub dan MDEX. Proyek-proyek ini berkontribusi pada pengembangan Heco, dengan fokus pada inovasi lintas rantai dan alat yang mudah digunakan pengembang.

Proses Penukaran :
Untuk memfasilitasi transisi yang lancar bagi pengguna yang memegang aset HRC20, Heco telah menguraikan proses penukaran berikut:

  1. Deposit Aset : Pengguna perlu menyetorkan aset HRC20 mereka ke “alamat penebusan” yang ditentukan yang tersedia di situs web resmi HecoDAO paling lambat 10 Januari 2025.
  2. Konversi Poin : Aset yang disimpan akan dikonversi menjadi poin berdasarkan nilainya pada 10 November 2024. Pengguna akan memperoleh 1 poin untuk setiap ekuivalen USDT yang mereka setorkan.
  3. Distribusi Token : Setelah batas waktu, total poin akan dihitung dan ditukar dengan token $HTX, dengan setiap poin berpotensi bernilai hingga 200.000 $HTX. Distribusi token ini akan dimulai pada tanggal 15 Januari 2025, dan akan dilakukan dalam 12 kali angsuran bulanan.
  4. Persyaratan Alamat TRON : Untuk menerima token $HTX, pengguna harus memberikan alamat TRON mereka selama proses penukaran.

Dampak Penutupan Rantai Heco

Penghentian Heco Chain menyoroti tantangan signifikan yang dihadapi oleh jaringan blockchain yang lebih kecil dalam lanskap kompetitif yang didominasi oleh platform yang lebih besar seperti Binance Smart Chain, Solana, dan Ethereum. Heco awalnya menarik pengguna dengan biaya transaksi yang lebih rendah dan kemampuan lintas rantai, tetapi akhirnya tidak dapat mempertahankan posisinya di pasar.

Saat ekosistem Heco hampir berakhir, penting bagi pengguna dan pengembang untuk bertindak cepat dalam mengonversi aset mereka guna menghindari kerugian. Pergeseran dalam ruang keuangan terdesentralisasi, yang dibuktikan dengan pensiunnya Heco, menjadi pengingat akan sifat jaringan blockchain yang tidak stabil dan pentingnya manajemen aset strategis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *