Hamster Kombat Akan Meluncurkan Jaringan Layer-2 di TON Setelah Kesulitan Airdrop

Hamster Kombat, sebuah game berbasis Telegram yang pernah populer, ingin memperdalam keterlibatannya dalam blockchain dengan meluncurkan jaringan layer-2 di The Open Network (TON). Langkah ini mengikuti suara komunitas yang mendukung pembuatan jaringan khusus untuk meningkatkan utilitas token, khususnya token HMSTR.

Jaringan Layer-2 dirancang untuk meningkatkan skalabilitas blockchain dan kecepatan transaksi. Sementara Ethereum telah menjadi tuan rumah bagi jaringan layer-2 yang terkenal seperti Coinbase’s Base dan Blast, TON masih dalam tahap awal dalam mengeksplorasi teknologi ini. Saat ini, tidak ada jaringan layer-2 yang beroperasi di TON, tetapi ekosistemnya sedang berupaya menuju kompatibilitas Ethereum Virtual Machine (EVM), yang dapat membantu menarik pengembang dan likuiditas dari Ethereum ke infrastruktur TON.

Hamster Blockchain’s voting details

Keputusan untuk mengembangkan “Hamster Blockchain” muncul setelah pemungutan suara oleh Hamster DAO, di mana proposal untuk membangun jaringan menggunakan token HMSTR untuk biaya gas disetujui. Proposal tersebut memperoleh kuorum yang diperlukan sebanyak 1 miliar token HMSTR, dengan 1,18 miliar token memberikan suara mendukung, meskipun lebih dari 60% suara berasal dari satu alamat.

Diluncurkan pada bulan Maret, Hamster Kombat mengalami pertumbuhan pesat, mencapai 300 juta pengguna pada bulan Agustus. Namun, setelah airdrop yang gagal dan penurunan nilai token, basis pengguna anjlok hingga 86%, dengan hanya 41 juta pengguna aktif pada bulan November. Nilai token turun secara signifikan, turun lebih dari 50% tak lama setelah airdrop, dan sejak itu turun hingga 70% dari puncaknya, yang memengaruhi minat pemain.

Game ini sekarang berharap jaringan layer-2 pada TON akan menghidupkan kembali proyek tersebut. Namun, detail penting tentang pengembangan jaringan, tumpukan teknologi, dan pendanaan masih belum jelas, dan proposal tersebut bahkan tidak disertakan dalam peta jalan game. Masa depan yang tidak pasti dan kurangnya transparansi membuat banyak pertanyaan belum terjawab saat proyek tersebut mencoba pulih dari tantangannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *