Fetch.ai telah meluncurkan model bahasa besar (LLM) berbasis web3 pertamanya, ASI-1 Mini, yang dirancang untuk memperkenalkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi web3 kepada masyarakat yang lebih luas. Model AI baru ini bertujuan untuk menawarkan kepada pengguna kemampuan untuk membangun dan mengoptimalkan alur kerja agen—proses otomatis yang digerakkan oleh agen AI yang dapat menjalankan tugas secara mandiri.
ASI-1 Mini merupakan bagian dari misi Fetch.ai yang sedang berlangsung untuk meningkatkan integrasi kecerdasan buatan, blockchain, dan mata uang kripto. Perusahaan yang merupakan anggota pendiri Artificial Superintelligence Alliance (ASI) ini membayangkan ASI-1 Mini sebagai alat yang mendemokratisasi akses ke model AI, menawarkan kepada pengguna peluang baru untuk berinvestasi, berlatih, dan memiliki kepemilikan terdesentralisasi dalam ekosistem Web3. Inti dari ekosistem ini adalah token Artificial Superintelligence Alliance, yang mendukung interaksi dalam platform ASI-1 Mini.
Humayun Sheikh, CEO Fetch.ai dan ketua ASI Alliance, menyoroti potensi ASI-1 Mini, dengan menyatakan bahwa ini baru permulaan. Selama beberapa minggu mendatang, perusahaan berencana untuk memperluas kemampuan model tersebut dengan memperkenalkan fitur pemanggilan alat agen yang canggih, kemampuan multi-moda yang disempurnakan, dan integrasi Web3 yang lebih mendalam. Pengembangan ini bertujuan untuk mendorong otomatisasi agen, menempatkan penciptaan nilai AI dengan kuat di tangan penggunanya—mereka yang berkontribusi terhadap pertumbuhannya.
Salah satu fitur utama ASI-1 Mini adalah kemampuannya untuk menjalankan operasi secara real-time dan beradaptasi dengan perubahan dalam alur kerja agen. Model ini telah dirancang untuk digunakan pada perangkat keras yang lebih kecil, mengurangi beban komputasi dan membuatnya lebih mudah diakses. Selain itu, platform ini mengatasi masalah “black-box problem” yang terjadi di seluruh industri—ketika sistem AI memberikan output tanpa penjelasan transparan tentang bagaimana kesimpulan dicapai. Desain ASI-1 Mini menggabungkan penalaran multi-langkah dan kemampuan untuk melakukan koreksi secara real-time, sehingga meningkatkan transparansi dan kolaborasi cerdas dalam sistem AI.
Masalah kotak hitam khususnya menjadi perhatian di bidang seperti perawatan kesehatan, di mana model AI dapat memberikan wawasan penting (misalnya, risiko yang terkait dengan suatu penyakit) tanpa menjelaskan secara jelas bagaimana mereka sampai pada kesimpulan tersebut. ASI-1 Mini dari Fetch.ai berupaya mengatasi masalah ini dengan menawarkan wawasan yang lebih jelas dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih kolaboratif dan transparan dalam aplikasi AI.
Singkatnya, pengenalan ASI-1 Mini oleh Fetch.ai menandai langkah maju yang signifikan dalam persimpangan AI, blockchain, dan Web3. Dengan mengurangi hambatan komputasional dan mengatasi ketidakjelasan dalam pengambilan keputusan AI, platform ini bertujuan untuk membuat AI lebih mudah diakses, transparan, dan kolaboratif sekaligus memajukan pengembangan AI agensi dalam ruang Web3.