Exodus Movement telah melaporkan pertumbuhan signifikan dalam kepemilikan aset digital dan volume perdagangannya, bersamaan dengan rencana untuk pencatatan potensial di Bursa Efek New York (NYSE). Hingga 11 Desember 2024, perusahaan tersebut memiliki lebih dari 1.900 Bitcoin dan 2.660 Ethereum, yang menandai peningkatan sebesar 100 Bitcoin sejak akhir Q3 2024. Pertumbuhan ini dikaitkan dengan pendapatan yang dihasilkan dari agregator bursa Exodus, yang memproses volume perdagangan yang memecahkan rekor selama kuartal keempat.
Selama periode antara 1 Oktober dan 30 November 2024, agregator bursa Exodus menangani volume perdagangan sebesar $1,26 miliar, kenaikan signifikan dari $960 juta yang diproses selama Q3 2024. Peningkatan volume ini mencerminkan permintaan yang kuat terhadap layanan platform di tengah tren kenaikan di pasar aset digital, terutama dengan Bitcoin yang melampaui tonggak sejarah $100.000.
Perusahaan ini juga terus maju dalam perjalanan regulasinya. Securities and Exchange Commission (SEC) telah menyelesaikan peninjauannya atas pernyataan pendaftaran Formulir 10-12 Exodus, sebuah langkah penting menuju tujuan Exodus untuk terdaftar di Bursa Efek Amerika NYSE.
Exodus Movement, yang beroperasi sebagai penyedia dompet mata uang kripto yang terdaftar di bursa dengan sistem kustodian mandiri, telah menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari Bitcoin dan USDC. Platform ini menawarkan solusi yang aman dan non-kustodian bagi pengguna untuk mengelola aset digital mereka.
Perkembangan ini terjadi saat Exodus memposisikan dirinya untuk pertumbuhan lebih lanjut di pasar mata uang kripto yang terus berkembang, dengan fokus kuat pada perluasan layanan pertukarannya dan bergerak menuju pasar keuangan tradisional dengan pencatatan di NYSE. Namun, data keuangan yang dirilis oleh perusahaan tersebut masih bersifat awal dan belum diaudit, dengan hasil akhir diharapkan setelah penyelesaian pelaporan akhir tahun fiskalnya.