Ethereum dapat meningkatkan kecepatan transaksinya secara signifikan dengan memproses hampir 65% transaksinya secara paralel, menurut studi terkini oleh Sei, jaringan blockchain lapis-1.
Saat ini, Ethereum memproses transaksi secara berurutan, artinya setiap transaksi harus selesai sebelum transaksi berikutnya dimulai. Misalnya, jika Bob mengirim 1 ETH ke Alice dan kemudian orang lain mengirim 1 ETH ke Bob, transaksi ini perlu diproses satu per satu. Namun, studi Sei mengungkapkan bahwa banyak transaksi Ethereum tidak saling bergantung dan dapat diproses secara bersamaan tanpa menimbulkan masalah apa pun. Faktanya, studi tersebut menemukan bahwa 64,85% transaksi Ethereum dapat ditangani secara paralel, yang akan memungkinkan jaringan untuk menangani lebih banyak transaksi sekaligus dan mempercepat operasinya.
Analisis Sei menunjukkan bahwa, rata-rata, setiap blok Ethereum berisi 60,77 transaksi yang saling bergantung, yang menunjukkan bahwa masih ada ruang yang cukup besar untuk perbaikan dengan eksekusi paralel. Meskipun pendekatan ini dapat meningkatkan kinerja Ethereum secara signifikan, masih ada tantangan, karena 35,15% transaksi Ethereum bergantung pada transaksi lain dan perlu diproses secara berurutan.
Salah satu solusi potensial untuk meningkatkan kecepatan transaksi Ethereum disebut “kontrol konkurensi optimis”. Metode ini, yang digunakan oleh protokol Sei, memungkinkan transaksi terjadi secara bersamaan dengan asumsi transaksi tersebut tidak akan saling bertentangan. Setelah diproses, sistem akan memeriksa apakah ada masalah. Jika terjadi konflik, sistem akan mengembalikan transaksi yang bermasalah dan mencoba lagi. Teknik ini dapat membantu Ethereum memproses transaksi lebih cepat sekaligus menyederhanakan pengembangan.
Selain itu, Sei mencatat bahwa Ethereum dapat memperoleh manfaat dari penerapan sharding di masa mendatang. Sharding membagi jaringan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, sehingga memungkinkan pemrosesan transaksi yang lebih efisien dan skalabilitas yang lebih baik.
Kesimpulannya, studi Sei menunjukkan bahwa Ethereum memiliki peluang signifikan untuk meningkatkan kecepatan dan hasil transaksinya dengan memanfaatkan pemrosesan paralel untuk banyak transaksinya, di samping peningkatan potensial lainnya seperti kontrol konkurensi optimis dan sharding.