El Salvador kembali menjadi berita utama saat merayakan Natal 2024 dengan membeli tambahan 11 BTC, senilai lebih dari $1 juta, sehingga total kepemilikan Bitcoin di negara itu menjadi hampir 6.000 BTC. Langkah ini sejalan dengan komitmen jangka panjang negara itu terhadap Bitcoin, yang telah menjadi bagian utama dari strategi keuangannya, meskipun pengawasan dan tekanan internasional terus berlanjut.
Pada tanggal 19 Desember 2024, El Salvador mengakuisisi BTC tak lama setelah mendapatkan pinjaman sebesar $1,4 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF). Namun, pinjaman tersebut disertai dengan persyaratan ketat yang memengaruhi kebijakan mata uang kripto negara tersebut. Salah satu persyaratan utamanya adalah menghentikan transaksi mata uang kripto, melarang penggunaan dompet Chivo, dompet digital yang didukung pemerintah yang diluncurkan pada tahun 2021, dan memberlakukan pembatasan penggunaan mata uang kripto oleh bisnis. Hal ini mencerminkan dorongan IMF yang lebih luas untuk stabilitas keuangan, yang sering kali bertentangan dengan adopsi aset digital terdesentralisasi seperti Bitcoin oleh negara-negara.
Meskipun ada tekanan eksternal ini, El Salvador tetap teguh dalam mendukung Bitcoin. Bahkan, pemerintah telah secara eksplisit menyatakan bahwa mereka tidak akan menjual kepemilikan Bitcoin mereka, yang menandakan komitmen mereka terhadap Bitcoin sebagai investasi jangka panjang. Kantor Bitcoin Nasional negara itu, yang didirikan sebagai bagian dari strategi Bitcoin yang lebih luas, menegaskan kembali bahwa cadangan akan terus disimpan, yang memperkuat kepercayaan negara itu terhadap potensi mata uang kripto.
Sejak menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi pada September 2021, El Salvador telah menjadi titik fokus global untuk adopsi mata uang kripto dalam sistem keuangan utama. Langkah tersebut kontroversial, mengundang skeptisisme dari lembaga keuangan tradisional, termasuk IMF, yang menyuarakan kekhawatiran tentang volatilitas Bitcoin dan dampaknya terhadap stabilitas keuangan negara tersebut. Namun, pendirian El Salvador terhadap Bitcoin tetap tidak tergoyahkan, dengan negara tersebut terus mengintegrasikan Bitcoin ke dalam kehidupan sehari-hari melalui ATM BTC yang didukung pemerintah dan meningkatkan partisipasi sektor swasta.
Saat ini, cadangan Bitcoin El Salvador berjumlah sekitar 5.995 BTC, senilai sekitar $569,5 juta, dengan harga pembelian rata-rata $97.000 per Bitcoin. Hal ini menunjukkan pendekatan negara yang penuh perhitungan untuk mengakumulasi Bitcoin selama fluktuasi harga, dengan pandangan jangka panjang untuk membangun cadangan aset digital yang substansial. Meskipun nilai cadangan mengalami beberapa volatilitas, tren umumnya adalah pertumbuhan, terutama setelah pembelian Bitcoin yang signifikan sepanjang tahun 2024.
Komitmen pemerintah yang kuat terhadap Bitcoin sangat kontras dengan ketentuan IMF, yang mendorong negara-negara untuk mematuhi kebijakan moneter yang lebih konvensional, mengandalkan bank sentral dan mata uang nasional daripada alternatif yang terdesentralisasi seperti mata uang kripto. Namun, El Salvador jelas memetakan jalannya sendiri, memandang Bitcoin sebagai sarana untuk mencapai kedaulatan finansial dan mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan tradisional.
Pohon Natal bertema Bitcoin yang meriah di El Salvador melambangkan lebih dari sekadar dekorasi hari raya; pohon ini mencerminkan dedikasi negara yang tak tergoyahkan terhadap ambisi mata uang kripto. Dengan rencana untuk terus mengembangkan kepemilikan Bitcoin, El Salvador membayangkan masa depan di mana mata uang kripto memainkan peran penting dalam lanskap ekonominya, terlepas dari tantangan dan tekanan dari lembaga keuangan internasional seperti IMF. Sikap berani ini memposisikan El Salvador sebagai mercusuar kemandirian finansial di dunia di mana mata uang digital semakin dipandang sebagai alat untuk pemberdayaan dan diversifikasi ekonomi.