Bagaimana Telegram Meraih Lebih dari Setengah Miliar Dolar Melalui Kripto

How Telegram Earned Over Half a Billion Dollars Through Crypto

Telegram telah membuat kemajuan finansial yang signifikan pada tahun 2024, menghasilkan pendapatan sebesar $525 juta selama paruh pertama tahun ini, peningkatan 190% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh pendapatan terkait mata uang kripto dan strategi monetisasi lainnya, meskipun ada beberapa tantangan terkait praktik moderasi platform dan masalah hukum pendirinya, Pavel Durov.

Lonjakan Pendapatan Kripto

Pertumbuhan finansial Telegram didorong oleh keterlibatannya dalam dunia mata uang kripto, khususnya melalui Toncoin (TON). Pada paruh pertama tahun 2024, perusahaan melaporkan bahwa kepemilikan mata uang kriptonya tumbuh dari $400 juta pada akhir tahun 2023 menjadi $1,3 miliar. Peningkatan ini didorong oleh penjualan Toncoin, dan perusahaan mencatat $353 juta dalam transaksi kripto selama periode ini.

Salah satu faktor kunci yang berkontribusi terhadap keberhasilan Telegram adalah kesepakatan kemitraan senilai $225 juta, di mana Telegram memberikan status eksklusif kepada Toncoin bagi usaha kecil untuk membeli iklan di aplikasi tersebut. Kesepakatan tersebut memungkinkan Telegram menerima imbalan sebagai imbalan atas penggunaan eksklusif mata uang kripto tersebut di platformnya untuk tujuan periklanan.

Meskipun harga Toncoin berfluktuasi setelah penangkapan Durov pada bulan Agustus 2024, Telegram terus memperoleh keuntungan dari penjualan aset kripto. Keuntungan perusahaan setelah pajak untuk paruh pertama tahun 2024 adalah $335 juta.

Pendapatan Iklan dan Langganan

Selain usaha kripto, Telegram telah membuat terobosan signifikan dengan iklan dan langganan. Selama paruh pertama tahun ini, platform tersebut menghasilkan $120 juta dari iklan dan $119 juta dari langganan premium. Telegram telah terus memperluas platform iklannya, dan Durov telah mengumumkan rencana untuk memungkinkan kreator konten memperoleh 50% dari pendapatan iklan yang dihasilkan di saluran mereka.

Selain itu, perusahaan ini meluncurkan fitur-fitur baru seperti akun bisnis dan kemampuan bagi pengguna untuk terhubung dengan orang-orang di sekitar, yang berpotensi memperluas aliran pendapatannya.

Tantangan dan Masalah Hukum

Namun, pertumbuhan Telegram bukannya tanpa tantangan. Perusahaan tersebut menghadapi tekanan hukum dan peraturan, terutama terkait praktik moderasinya. Pada bulan Agustus 2024, Durov ditangkap oleh otoritas Prancis dan didakwa atas kejahatan yang terkait dengan moderasi konten yang tidak memadai, termasuk tautan ke pornografi anak dan penipuan. Meskipun ditahan, Telegram menegaskan bahwa mereka mematuhi hukum Prancis dan meningkatkan upaya moderasinya dengan memperluas tim moderasi dan menyempurnakan sistem verifikasi kontennya.

Masalah hukum perusahaan tersebut semakin parah dengan investigasi yang sedang berlangsung dari Belgia dan Prancis, yang telah membentuk kelompok investigasi gabungan untuk mengatasi masalah ini. Telegram telah menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama erat dengan pihak berwenang tersebut untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi masalah hukum Durov telah menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan platform tersebut.

Strategi Keuangan dan Rencana Masa Depan

Telegram telah mengumpulkan $2,4 miliar dalam pembiayaan utang, dengan utang yang jatuh tempo pada tahun 2026. Perusahaan menggunakan $124,5 juta dari pendapatannya untuk membeli kembali obligasi pada bulan September 2024. Durov juga telah menyatakan minatnya dalam penawaran umum perdana (IPO), yang dapat terjadi sebelum akhir Maret 2026, yang berpotensi memberi pemegang obligasi diskon 10-20% atas saham.

Dalam hal ekspansi, Telegram berencana untuk mengembangkan platform periklanannya dan memungkinkan bisnis untuk membuat akun resmi. Telegram juga berupaya meningkatkan keterlibatan pengguna dengan memperkenalkan fitur-fitur seperti bertemu orang-orang di sekitar, sembari terus memonetisasi melalui iklan dan langganan.

Meskipun Telegram menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah hukum dan fluktuasi harga kripto, perusahaan tersebut telah berhasil mendiversifikasi aliran pendapatannya, dengan penjualan mata uang kripto, iklan, dan langganan premium yang menjadi tulang punggung pertumbuhannya pada tahun 2024. Seiring perusahaan terus mengembangkan model bisnisnya, masih harus dilihat bagaimana perusahaan tersebut akan mengatasi rintangan hukum yang sedang dihadapinya dan masa depan strategi periklanan dan langganannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *