Arus masuk ETF Bitcoin telah kembali minggu ini, mencapai $2,73 miliar, dengan analis memperkirakan BTC dapat mencapai $200 ribu pada tahun 2025

Bitcoin ETF inflows have resumed this week, reaching $2.73 billion, with analysts predicting BTC could hit $200k by 2025

Minggu ini, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin mengalami arus masuk yang signifikan, dengan total $2,73 miliar. Lonjakan ini didorong oleh optimisme mengenai lingkungan regulasi yang berpotensi ramah terhadap kripto dan pencapaian Bitcoin yang melampaui angka $100.000. Secara khusus, pada tanggal 5 Desember, ETF Bitcoin mengalami arus masuk sebesar $766 juta, disertai dengan peningkatan volume perdagangan harian sebesar 50%, karena Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $103.679. Tonggak sejarah ini dirayakan secara luas dalam komunitas kripto.

Namun, pada tanggal 6 Desember, arus masuk turun menjadi $376,59 juta karena Bitcoin turun di bawah $97.000, yang menyebabkan likuidasi lebih dari $500 juta dalam satu hari. Meskipun terjadi penurunan arus masuk pada akhir minggu, ETF Bitcoin AS kini telah mengakumulasi lebih dari 1,1 juta BTC, melampaui 1,1 juta BTC yang dimiliki oleh pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Hal ini mencerminkan semakin menariknya kendaraan investasi ini bagi investor institusional.

Di antara ETF dengan kinerja terbaik, IBIT milik BlackRock terus memimpin dengan arus masuk sebesar $257,03 juta pada tanggal 6 Desember, menandai hari keenam berturut-turut dominasinya. FBTC milik Fidelity menyusul dengan $120,17 juta, dan ARK serta ARKB milik 21Shares menarik $24,9 juta. Sebaliknya, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) mengalami arus keluar sebesar $32,3 juta, memperpanjang kerugiannya menjadi empat hari dalam seminggu.

Para ahli memperkirakan bahwa tren minat institusional yang meningkat terhadap Bitcoin melalui ETF akan terus berlanjut, yang berpotensi mempercepat adopsi aset digital secara global. CEO Hex Trust Alessio Quaglini menyatakan bahwa tren ini dapat menyebabkan persaingan antarnegara untuk memperoleh Bitcoin. Demikian pula, Petr Kozyakov, salah satu pendiri dan CEO Mercuryo, percaya bahwa aset digital sedang bertransisi dari investasi spekulatif menjadi teknologi transformatif dengan potensi global.

Melihat lebih jauh ke depan, para analis sangat optimis tentang masa depan Bitcoin. Geoff Kendrick, kepala global penelitian aset digital di Standard Chartered, memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai $200.000 pada akhir tahun 2025, terutama jika dana pensiun AS, dana kekayaan negara global (SWF), atau bahkan dana cadangan strategis AS mulai mengadopsi Bitcoin lebih cepat. Prakiraan serupa juga dibuat oleh para analis di Bitwise, yang menunjuk pada meningkatnya permintaan institusional dan berkurangnya pasokan Bitcoin sebagai pendorong utama kenaikan harga Bitcoin.

Namun, meskipun prospeknya positif, beberapa pakar bersikap hati-hati terhadap potensi koreksi pasar. Mike Novogratz, CEO bank digital Galaxy Digital, telah memperingatkan bahwa volatilitas pasar dapat meningkat karena banyak pelaku pasar yang sangat bergantung pada leverage. Chris Burniske, mitra di Placeholder, menyuarakan kekhawatiran serupa, mendesak investor untuk mengelola ekspektasi mereka. Ia merujuk pasar bullish tahun 2021 sebagai kisah peringatan, dengan mencatat bahwa meskipun prediksi Bitcoin mencapai $100.000, harga puncaknya justru hanya $70.000.

Pada saat penulisan ini, Bitcoin diperdagangkan pada harga sekitar $99.580, sedikit di bawah angka $100.000, dengan peningkatan 1,4% selama 24 jam terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *