XRP baru-baru ini mengalami penurunan tajam, mundur ke level support krusial dan menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan kerugian lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang. Pada hari Senin, harga XRP Ripple turun menjadi $2,40, menandai penurunan hampir 30% dari level tertingginya tahun ini dan secara resmi menempatkan aset tersebut dalam pasar yang melemah.
Penurunan XRP baru-baru ini terjadi di tengah pelemahan yang lebih luas di pasar mata uang kripto, dengan Bitcoin yang berjuang untuk tetap berada di atas ambang batas $100.000. Selain itu, sentimen pasar telah terpengaruh, karena indeks ketakutan dan keserakahan kripto telah turun ke zona “takut”, mencatat nilai 38, sementara indeks musim altcoin juga mengalami penurunan.
Indikator Teknis Menunjukkan Potensi Kerugian Lebih Lanjut
Dari sudut pandang teknis, XRP menunjukkan beberapa sinyal bearish yang menunjukkan bahwa XRP mungkin akan menghadapi penurunan lebih lanjut. Pada grafik harian, harga telah jatuh di bawah moving average 50 hari dan 100 hari, yang menandakan bahwa penjual mengendalikan pasar. Moving average ini sering dilihat sebagai level support yang penting, dan penurunan di bawahnya biasanya menandakan kelanjutan tren turun.
Selain itu, XRP telah membentuk pola kepala dan bahu, pola pembalikan bearish klasik. Formasi ini terdiri dari dua bahu, kepala, dan garis leher. Saat ini, harga XRP telah turun ke garis leher miring, yang selaras dengan level pembalikan pivot utama yang dikenal sebagai Murrey Math Lines. Penurunan di bawah garis leher ini akan mengonfirmasi pola tersebut dan dapat menyebabkan pergerakan turun lebih lanjut. Level referensi berikutnya yang perlu diperhatikan adalah $1,79, yang merupakan ayunan terendah bulan ini. Jika XRP turun di bawah level ini, level support berikutnya ditemukan di $1,6130, yang sesuai dengan retracement Fibonacci sebesar 61,8%.
Teori Wyckoff Menunjukkan Kelemahan Lebih Lanjut
Selain pola teknis, faktor risiko lainnya adalah potensi transisi XRP ke fase distribusi Teori Wyckoff. Menurut teori ini, XRP menghabiskan sebagian besar tahun lalu dalam fase akumulasi, yang ditandai dengan pergerakan harga yang menyamping. Koin tersebut kemudian memasuki fase markup pada bulan November, yang mana harganya melonjak lebih dari 400%. Namun, pergerakan harga saat ini menunjukkan bahwa XRP kini telah bergerak ke fase distribusi, yang ditandai dengan peningkatan pasokan, penurunan permintaan, dan penjualan panik. Jika XRP menembus di bawah garis leher pola kepala dan bahu, itu akan mengonfirmasi masuknya ke fase penurunan harga, yang menunjukkan penurunan lebih lanjut.
Katalis Potensial Bullish
Meskipun prospeknya suram, ada beberapa katalis positif potensial yang dapat membantu XRP bangkit kembali. Salah satu yang paling menonjol adalah pertarungan hukum yang sedang berlangsung dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Keputusan SEC baru-baru ini untuk mengakhiri tuntutan hukumnya terhadap Coinbase dan Robinhood telah meningkatkan harapan bahwa SEC mungkin akan mengambil sikap yang sama terhadap Ripple.
Selain itu, ada spekulasi yang berkembang bahwa SEC mungkin menyetujui ETF XRP. Dengan peluang persetujuan yang meningkat hingga 80%, langkah ini dapat menarik arus masuk yang signifikan ke aset tersebut. JPMorgan memperkirakan bahwa persetujuan ETF XRP dapat menarik lebih dari $8 miliar dana tahun ini, yang dapat memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk harga XRP.
XRP menghadapi risiko penurunan yang signifikan dalam jangka pendek, karena pembentukan pola head and shoulders dan pergeseran ke fase distribusi Teori Wyckoff menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut. Namun, perkembangan hukum seputar Ripple dan kemungkinan persetujuan ETF XRP memberikan sedikit harapan untuk pemulihan. Pedagang dan investor perlu memantau faktor-faktor ini dengan cermat saat mereka mempertimbangkan risiko dan manfaat dari memegang XRP dalam lingkungan pasar yang bergejolak ini.