VIRTUAL, token asli dari AI launchpad Virtuals Protocol, telah mengalami penurunan yang signifikan, turun menjadi $1,30, yang mencerminkan penurunan 17% hanya dalam 24 jam. Hal ini menandai pembalikan tajam setelah lonjakan singkat sebesar 28% yang dipicu oleh pencatatan terbarunya di Upbit, bursa kripto terkemuka di Korea Selatan.
Pada tanggal 31 Januari, Upbit mengumumkan akan mendaftarkan VIRTUAL pada beberapa pasangan perdagangan, termasuk KRW, USDT, dan BTC, yang akan memperkenalkan token tersebut kepada khalayak pedagang Korea Selatan yang lebih luas. Pengumuman ini menyebabkan harga token meroket hingga $2,61 selama jam perdagangan Eropa. Akan tetapi, lonjakan itu terbukti berumur pendek dan dalam 24 jam, token tersebut mengalami penurunan 50%, sehingga harganya turun menjadi $1,30.
Selama seminggu terakhir, harga VIRTUAL telah turun 30%, dan selama sebulan terakhir, token tersebut telah kehilangan 68% nilainya. Bersamaan dengan penurunan harga ini, kapitalisasi pasar VIRTUAL telah turun hingga 31%, menempatkannya di antara token AI yang paling terpukul. Sebagai perbandingan, pesaingnya, AIXBT dan AI16Z, mengalami kerugian lebih parah, masing-masing sebesar 43% dan 45%.
Meskipun terjadi penurunan harga, likuiditas VIRTUAL tetap relatif kuat pada $66,77 juta, menurut data cookie.fun. Volume perdagangan token 24 jam juga mengalami peningkatan hampir 7%, meskipun tidak jelas apakah ini merupakan kebangkitan kembali minat beli atau sekadar hasil dari penjualan panik.
Pada catatan yang lebih positif, Kyle Chasse, tokoh terkemuka di bidang kripto, mengisyaratkan di X (sebelumnya Twitter) bahwa VIRTUAL “melakukan sesuatu yang istimewa,” yang menunjukkan bahwa ia tetap optimis tentang token dan narasi agen AI yang lebih luas. Masih harus dilihat apakah optimisme ini akan menghasilkan pertumbuhan harga berkelanjutan atau apakah VIRTUAL akan terus berjuang dalam menghadapi volatilitas pasar.
Kesimpulannya, meskipun VIRTUAL mengalami lonjakan nilai singkat setelah didaftarkan di Upbit, token tersebut kini mengalami penurunan tajam, yang membuat banyak pedagang tidak yakin tentang prospek jangka dekatnya. Namun, dengan likuiditasnya dan optimisme pasar yang masih ada, VIRTUAL mungkin masih dapat menemukan jalan menuju pemulihan.