Crypto.com akan menghapus stablecoin USDT Tether dari daftar pengguna Eropa paling lambat 31 Januari 2025, menyusul akuisisi terbaru perusahaan atas lisensi Markets in Crypto-Assets (MiCA) di UE. Keputusan ini akan menjadikan Crypto.com bursa mata uang kripto utama kedua, setelah Coinbase, yang menghentikan perdagangan Tether di Eropa karena mematuhi peraturan MiCA.
Pengumuman tersebut, yang dibuat melalui email yang dikirimkan kepada pengguna pada tanggal 28 Januari, juga menyertakan pemberitahuan penghapusan daftar untuk beberapa aset lainnya, termasuk Dai, Wrapped Bitcoin, Pax Gold, Pax Dollar, dan token derivatif aset digital tertentu yang ditawarkan oleh Crypto.com. Bursa tersebut mengklarifikasi bahwa perubahan tersebut hanya akan berlaku untuk pengguna Uni Eropa, dan menyarankan mereka untuk mengonversi kepemilikan yang tersisa dalam token yang terpengaruh menjadi aset yang sesuai dengan MiCA paling lambat 31 Maret 2025. Jika pengguna tidak mengonversi aset mereka pada batas waktu, platform akan secara otomatis mengonversinya menjadi stablecoin atau aset yang sesuai dengan nilai pasar yang setara.
Langkah ini sejalan dengan persyaratan MiCA, kerangka regulasi baru Uni Eropa untuk mata uang kripto, yang memberlakukan standar lebih ketat pada stablecoin dan layanan kripto lainnya yang beroperasi di wilayah tersebut. Keputusan Crypto.com mengikuti tindakan serupa dari Coinbase, yang menghapus USDT dari platformnya di Eropa pada akhir tahun 2024 karena gagal memenuhi standar kepatuhan MiCA.
Meskipun Tether menghadapi tantangan regulasi yang meningkat di Eropa, perusahaan tetap yakin dengan kemampuannya untuk mematuhi persyaratan MiCA. Menanggapi tantangan ini, Tether juga berfokus pada perluasan penawaran stablecoin yang dipatok pada euro, termasuk investasi terbarunya di perusahaan Eropa StablR.
Meskipun ada upaya ini, masa depan USDT di pasar Eropa masih belum pasti, dengan potensi tekanan regulasi tambahan di AS dan kawasan lain. Tether, yang memegang posisi dominan di pasar stablecoin global dengan kapitalisasi pasar sebesar $138 miliar, terus mengalami adopsi yang signifikan, terutama di pasar negara berkembang di luar Eropa dan AS.