Bitcoin menghadapi potensi masalah setelah dua minggu mengalami penurunan harga, dengan para analis memperingatkan bahwa mata uang kripto andalan tersebut mungkin mengalami penurunan signifikan, mungkin turun hingga serendah $60.000. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan mendekati $95.000, tetapi kapitalisasi pasarnya telah turun menjadi $1,9 triliun, dengan penurunan 2,5% dalam 24 jam terakhir, menandai penurunan 3,7% selama dua minggu terakhir.
Potensi Penurunan Harga
Sementara para investor berusaha mempertahankan level support kritis $95.000, data on-chain dan analis pasar menyuarakan kekhawatiran. Beberapa analis percaya bahwa Bitcoin dapat turun ke $60.000 pada tanggal 19 Januari, sekitar waktu pelantikan Donald Trump. Spekulasi ini didasarkan pada perilaku investor dan sentimen pasar, termasuk pergerakan sejumlah besar Bitcoin ke bursa.
Analis kripto terkemuka Ali Martinez mengemukakan bahwa lebih dari 33.000 BTC, senilai lebih dari $3,23 miliar, telah dipindahkan ke bursa selama seminggu terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa banyak investor mungkin bersiap untuk menjual, mengantisipasi skenario penurunan. Selain itu, pada tanggal 23 Desember terjadi lonjakan signifikan dalam aksi ambil untung, dengan pemegang Bitcoin memperoleh keuntungan lebih dari $7,17 miliar.
Pedagang Derivatif Kurang Optimis
Aktivitas pasar derivatif juga mencerminkan pergeseran sentimen. Persentase pedagang yang mengambil posisi long pada Bitcoin telah turun secara signifikan, dari 66,73% menjadi 53,6%. Menurut Martinez, zona support utama Bitcoin berada di antara $93.806 dan $97.041. Jika zona ini gagal bertahan, penurunan ke level terendah $70.085 dapat terjadi.
Kekhawatiran akan Koreksi yang Lebih Dalam
Beberapa pakar kripto lainnya, termasuk Tone Vays dan Peter Brandt, telah menyatakan kekhawatiran bahwa penurunan di bawah level support $95.000 dapat memicu koreksi yang lebih dalam. Vays yakin bahwa penurunan tersebut dapat menyebabkan penurunan tajam hingga sekitar $73.000. Brandt telah menyarankan bahwa Bitcoin berisiko mengalami penurunan dari “segitiga yang melebar”, pola teknis bearish, yang juga dapat menyebabkan penurunan mendekati $70.000.
Analis Mark Newton dan Benjamin Cohen telah memperingatkan bahwa harga bahkan dapat turun ke kisaran $60.000 dalam jangka pendek. Cohen berspekulasi bahwa harga Bitcoin dapat mengikuti pola yang terlihat pada aset lain, mengalami penurunan tajam di sekitar peristiwa politik penting, seperti pelantikan Trump.
Kasus Bullish untuk Bitcoin
Meskipun beberapa analis berpandangan negatif, ada juga yang tetap optimis tentang masa depan Bitcoin. Georgii Verbitskii, pendiri TYMIO, yakin bahwa harga tidak akan mengalami penurunan tajam, bahkan dalam skenario terburuk. Ia memperkirakan bahwa Bitcoin mungkin hanya akan turun hingga sekitar $89.000, dengan alasan dukungan institusional yang kuat dan peningkatan aktivitas di pasar.
Pedagang anonim Titan of Crypto mengantisipasi koreksi ke sekitar $87.000 sebelum Bitcoin menuju target potensial $110.000. Analis lain menunjukkan bahwa Bitcoin sedang dalam proses menyelesaikan hitungan Elliott Wave ketiga, yang biasanya merupakan gelombang terbesar, dan telah menetapkan target $127.000.
Aktivitas Paus dan Sentimen Pasar
Dalam analisis terbarunya, firma riset Santiment mengamati bahwa para investor kripto aktif memindahkan stablecoin ke bursa, yang menandakan potensi aktivitas bullish dalam waktu dekat. Meskipun hal ini tidak menjamin penggunaan modal secara langsung, Santiment melihat hal ini sebagai tanda positif menjelang akhir tahun.
Pada saat berita ini ditulis, Bitcoin turun 2,1%, diperdagangkan pada harga $96.464 per koin. Meskipun ada kekhawatiran tentang potensi kemunduran, masih ada harapan besar untuk pertumbuhan jangka panjang Bitcoin.