FOMO (Fear of Missing Out) adalah emosi kuat yang sering kali membuat orang membuat keputusan impulsif berdasarkan rasa takut kehilangan sesuatu yang menarik atau populer. Bagi sebagian orang, ini mungkin berarti membeli tiket konser Taylor Swift seharga lebih dari $32.000 hanya untuk menjadi bagian dari acara atau pengalaman budaya. Rasa urgensi untuk ikut serta ini dapat mengaburkan penilaian dan mendorong orang untuk menghabiskan uang melebihi kemampuan mereka agar tidak merasa tersisih.
Di era digital saat ini, di mana media sosial memperkuat pembaruan terkini dan sorotan yang dikurasi, FOMO menjadi lebih nyata. Aliran informasi yang terus-menerus membuat orang merasa perlu bertindak cepat untuk menghindari kehilangan kesempatan “sekali seumur hidup”, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami apa yang mereka hadapi.
Dorongan emosional ini sangat berbahaya di pasar yang sangat fluktuatif seperti mata uang kripto, di mana harga dapat berfluktuasi secara liar dan cepat. Pedagang mungkin membeli aset yang sedang naik daun selama bull run, berharap untuk mengikuti gelombang kesuksesan. Namun ketika harga tiba-tiba jatuh, mereka panik dan menjual dengan kerugian, karena takut harga akan jatuh lebih jauh. Naik turunnya emosi ini umum terjadi di pasar aset digital, di mana media sosial, influencer, dan pembaruan berita terus-menerus menciptakan rasa urgensi yang mendorong pengambilan keputusan yang terburu-buru.
Ambil contoh, ledakan NFT pada tahun 2021. Karya seni digital terjual hingga jutaan dolar, terutama didorong oleh keinginan untuk cepat kaya akibat FOMO. Para selebritas, merek, dan tokoh ternama ikut-ikutan tren NFT, sehingga meningkatkan permintaan dan kehebohan. Namun seperti yang diharapkan, gelembung itu akhirnya pecah, menyebabkan banyak investor mengalami kerugian yang signifikan. Pelajaran yang dapat dipetik dari sini jelas: bertindak berdasarkan FOMO tanpa sepenuhnya memahami apa yang Anda investasikan dapat berujung pada kekecewaan.
Selain itu, iklim politik juga memainkan peran penting dalam memperkuat FOMO. Ketika tokoh politik terkemuka secara terbuka mendukung atau menunjukkan minat pada teknologi baru seperti mata uang kripto, hal itu dapat memicu antusiasme pasar. Misalnya, pernyataan positif Donald Trump tentang kripto telah membantu meningkatkan legitimasi aset digital di mata publik. Keberhasilannya dalam pemilihan presiden 2024 telah mendorong harga Bitcoin melonjak hingga $90.000 untuk pertama kalinya.
Meskipun hal ini mungkin tampak seperti perkembangan positif untuk pasar kripto, hal ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah investor benar-benar tertarik pada teknologi ini, atau mereka sekadar bereaksi terhadap momentum dan sensasi politik?
Dalam pasar spekulatif yang didorong oleh dorongan emosional, mengotomatiskan investasi bisa menjadi kunci untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh FOMO. Sistem perdagangan otomatis dirancang untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan berdasarkan data, bukan emosi, yang memastikan bahwa perdagangan dilakukan secara disiplin dan objektif. Hal ini terutama penting di pasar seperti mata uang kripto, di mana perubahan harga bisa drastis dan tidak terduga.
Dengan menggunakan algoritme untuk mengeksekusi perdagangan, investor dapat menghindari dorongan untuk membeli atau menjual berdasarkan pemicu emosional. Otomatisasi membantu memastikan bahwa keputusan didasarkan pada strategi rasional dan berbasis data, bukan bereaksi terhadap euforia atau ketakutan pasar. Ini juga membantu mengelola risiko—aspek penting dalam berinvestasi di pasar yang bergejolak. Algoritme dapat diprogram untuk menetapkan parameter risiko yang jelas, memastikan bahwa investor tidak terlalu mengekspos diri mereka pada satu aset atau sektor.
Platform seperti 3Commas menyediakan solusi untuk membantu para pedagang, manajer aset, dan penasihat keuangan mengotomatiskan strategi mereka. 3Commas menawarkan fitur untuk manajemen portofolio aset digital, yang memudahkan para pedagang untuk menjalankan strategi tanpa intervensi manual yang konstan. Dengan melayani para pedagang individu dan investor institusional, 3Commas memberikan alat yang diperlukan untuk mengotomatiskan perdagangan dan berpegang pada strategi yang disiplin tanpa terhambat oleh kerumitan teknis.
Bagi para pedagang kripto, alat otomatisasi tanpa kode seperti 3Commas menawarkan pendekatan yang lebih sistematis dan tidak terlalu emosional terhadap pengelolaan portofolio. Dengan meminimalkan dampak FOMO, para pedagang dapat berfokus pada tujuan jangka panjang mereka dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dan berdasarkan data.
Pada akhirnya, meskipun emosi dapat memandu banyak aspek kehidupan, mengandalkan emosi untuk berinvestasi dapat menyesatkan Anda. Tidak ada ruang untuk FOMO dalam hal perdagangan, karena strategi investasi yang sukses didasarkan pada data dan disiplin—bukan pada dorongan emosional yang cepat berlalu.