Mantra (OM), token asli dari blockchain Mantra Layer-1, telah mengalami peningkatan yang luar biasa, mencatatkan keuntungan yang mengesankan meskipun terjadi sedikit penurunan di pasar mata uang kripto yang lebih luas. Selama seminggu terakhir, OM melonjak sebesar 137%, mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar $3,42 pada hari Minggu sebelum sedikit mendingin ke $3,34 pada saat penulisan. Dengan kapitalisasi pasar sebesar $2,85 miliar, sekarang berada di peringkat ke-38 sebagai mata uang kripto terbesar.
Pendorong Utama Kenaikan Harga Mantra
Beberapa faktor telah menyebabkan kenaikan harga Mantra yang signifikan:
- Kemitraan Google Cloud: Katalis utama kenaikan harga OM baru-baru ini adalah kemitraannya dengan Google Cloud, yang diumumkan pada akhir Oktober. Kolaborasi strategis ini kemungkinan telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap proyek tersebut, yang berkontribusi pada kenaikan harga.
- Meningkatnya Arus Masuk Whale: Pada tanggal 14 November, terjadi peningkatan yang nyata dalam aktivitas whale, dengan investor besar (whale) meningkatkan kepemilikan mereka atas OM. Hal ini menambah sentimen bullish seputar token tersebut, membantu mendorong harga ke titik tertinggi baru.
Namun, terlepas dari perkembangan positif ini, ada beberapa tanda peringatan dari data on-chain yang dapat mengindikasikan potensi koreksi.
Sinyal Ambil Untung dari Paus Kemungkinan Terjadi Aksi Jual
Sementara harga Mantra terus meningkat, data terkini menunjukkan bahwa akumulasi OM oleh para paus mulai melambat. Menurut data IntoTheBlock (ITB), arus masuk bersih OM oleh pemegang besar menurun dari 2,96 juta OM pada 14 November menjadi 1,8 juta OM pada Sabtu. Perlambatan dalam pembelian paus ini dapat mengindikasikan bahwa investor besar mulai mengambil untung setelah token mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa.
Selain itu, jumlah alamat aktif harian OM yang untung telah meningkat tajam. Data ITB menunjukkan bahwa jumlah dompet unik yang untung meningkat dari hanya 27 pada 13 November menjadi 297 pada hari berikutnya. Mengingat sebagian besar pasokan Mantra dipegang oleh paus (94% dari pasokan yang beredar), peningkatan aksi ambil untung oleh pemegang besar ini dapat menandakan dimulainya potensi aksi jual.
Pedagang Jangka Pendek Berisiko Bagi Stabilitas
Faktor lain yang berkontribusi terhadap risiko potensi koreksi adalah persentase besar pemegang jangka pendek. Data ITB mengungkapkan bahwa lebih dari 24% alamat Mantra telah memegang OM kurang dari sebulan, dan 43% telah mengakumulasi token tersebut dalam setahun terakhir. Seiring kenaikan harga, banyak pedagang jangka pendek, termasuk investor ritel (yang memegang 6% dari total pasokan), mungkin ingin memanfaatkan keuntungan dan mengambil untung.
Gelombang aksi ambil untung dari pemegang jangka pendek ini dapat menekan harga OM dalam jangka pendek, yang berpotensi menyebabkan kemunduran.
Pandangan
Meskipun masa depan Mantra tampak menjanjikan dengan kemitraannya baru-baru ini dengan Google Cloud dan peningkatan adopsi, dinamika pasar saat ini menunjukkan bahwa OM dapat menghadapi beberapa volatilitas dalam jangka pendek. Aksi ambil untung besar-besaran dan perilaku pemegang saham jangka pendek dapat memicu aksi jual, terutama saat harga mendekati ATH-nya.
Kendati demikian, jika Mantra dapat mempertahankan momentumnya dan menarik minat berkelanjutan dari investor jangka panjang, ia dapat terus berkinerja baik di pasar mata uang kripto yang lebih luas. Investor perlu mengawasi pergerakan paus dan indikator on-chain untuk menilai kemungkinan koreksi atau kelanjutan tren bullish.